LKS : Aplikasi Persilangan pada Kasus Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Judul
Aplikasi
Persilangan pada Kasus Penyimoangan Semu Hukum Mendel
Pengantar :
Berdasarkan
hukum 1 dan Hukum 2 Mendel, persilangan monohibrid menghasilkan rasio fenotip
pada F2 sebesar 3 : 1. Persilangan dihibrid menghasilkan rasio fenotip pada F2 sebesar
9 : 3 : 3 : 1.
Kenyataan
di alam menunjukkan angka perbandingan
yang tidak sama (menyimpang) dengan pola-pola pewarisan sifat
berdasarkan hukum 1 Mendel dan hukum 2 Mendel, sebagai berikut :
Penyilangan
monohibrid, memiliki perbandingan fenotip 1 : 2 : 1,
Penyilangan
dihibrid, memiliki perbandingan fenotip :
9 : 3 : 4 =
9 : 3 : (3+1)
9 : 7 = 9 :
(3+3+1)
9 : 6 : 1 =
9 : (3+3) : 1
12 : 3 : 1
= (9+3) : 3 : 1
15 : 1 =
(9+3+3) : 1
Jika
diperhatikan dengan seksama, ternyata angka-angka perbandingan tersebut
merupakan penggabungan atau penjumlahan dari angka-angka perbandingan yang
ditemukan Mendel sehingga peristiwa tersebut dikenal dengan penyimpangan semu
hukum Mendel. Secara garis besar penyimpangan ini terjadi karena interaksi
antar alel dan interaksi genetik.
Bagaimana
aplikasi persilangan kasus persilangan pada penyimpangan semu hukum Mendel ?
Tujuan :
Siswa mampu
menyajikan hasil penerapan hukum Mendel dalam perhitungan peluang pada
persilangan yang menyimpang dari hukum Mendel
Prosedur :
1) Pelajari contoh aplikasi persilangan penyimpangan semu hukum Mendel melalui video berikut !
Atau jika lebih suka membaca, silahkan klik tautan berikut : https://ebiosma.blogspot.com/2021/10/penyimpangan-semu-hukum-mendel.html
Silahkan
bertanya pada guru anda jika ada yang belum anda pahami !
2) Aplikasikan
pemahaman anda dengan menyelesaikan beberapa kasus persilangan berikut !
Kasus 1. Seekor ayam berpial walnut homozigot
disilangkan dengan ayam berpial bilah menghasilkan F1. Jika keturunan F1
disilangkan dengan ayam berpial RrPP dan dihasilkan 16 individu, maka jumlah
ayam berpial walnut adalah…..[sajikan dengan lengkap bagan persilangannya]
Kasus 2. Tikus
hitam (HHpp) disilangkan dengan tikus putih (hhPP). Sifat hitam epistasis
terhadap sifat putih. F1 Hasil persilangan tersebut disilangkan dengan tikus
bergenotip HHPp. Maka persentase F2 yang memiliki fenotip HhPP sebesar…..[sajikan dengan lengkap bagan persilangannya].
Kasus 3. Diketahui
gen A mengontrol pembentukan antosianin (pigmen warna) pada mahkota bunga, gen
a menghambat pembentukan antosianin. Gen B mengontrol sifat basa pada
sitoplasma sel , sedangkan gen b mengontrol sifat asam.
Jika tumbuhan Linnaria maroccana berbunga ungu heterozigot [AaBb] disilangkan dengan Linnaria maroccana bergenotip Aabb, maka persentase Linnaria maroccana yang berbunga putih adalah……[sajikan dengan lengkap bagan persilangannya]
Selamat beraktifitas !!
Komentar
Posting Komentar